Indahnya Senja

Indahnya Senja
Sandyakala

Selamat Datang di Yo Wiz Ben Ngene Wae

Yo Wiz Ben Ngene Wae., Merupakan sebuah rangkaian kata yang bermakna bagi perjalanan hidup. Yo Wiz Ben berarti sebuah kerelaan dan kesabaran dalam menghadapi berbagai gelombang kehidupan, Ngene Wae berarti sebuah rasa penerimaan (narima) wujud rasa syukur terhadap pemberian Tuhan.



Mugi Rahayu sagung dumadi..

Rabu, 08 Februari 2017

Kangenku Tak Kangeni

Mendung - mendung sing nggantung
Rungokna swaraning ati
Sumilir angin wengi
Tulung rasaku kandhakna

Marang sing tak tresnani
Sing adoh neng kana
Sing banget tak kangeni
Oh angin kandhakna

Grimis ra uwis-uwis
Ra krasa kog malah nangis
Tumetes eluh neng pipi
Ngrasakke kangening ati

Marang sing tak tresnani
Sing adoh neng kana
Sing banget tak kangeni
Oh angin kandhakna
 




Angin angin teka 
nggodha ati kang  nandang rasa

Rasa kangen iki 
Tan bisa diselaki...............



Marang sing tak tresnani
Sing adoh neng kana
Sing banget tak kangeni
Oh angin kandhakna

Rabu, 07 Oktober 2015

Lirik Tatu Tresna

Assalamualaikum...,
Salam sehat bahagia semuanya saja.


monggo berikut ini saya tuliskan sebuah lirik lagu karya ki Enthus Susmono (kalo gak salah yaa... hhe) karena pertama kali saya dengar (dan dipopulerkan) dalam pakeliran beliau.
Lagu dengan judul Tatu Tresno (Luka Cinta ; dalam bahasa Indonesia) ini diaransment dengan sangat rancak dan memukau, serta yang takkalah penting yakni bahwa lagu tersebut memiliki notasi yang bernilai 'mahal'menurut saya.

TATU TRESNO



Nedhenge kangen sliramu  (cintaku)
Mung bisa nyawang gambarmu  (kasihku)
Sewu dalan sewu cara
Taktempuh mung dadi tatu


Tresna dudu mung lamunan  (sayangku)
Tresna anugrah Illahi  (kang suci)
Taktenani jebul malah
Mung natoni jiwa ragaku


Reff:

Tatu tresna tan ilang nadyan sewindu
Takgawa melek lan turu
Larane kaya di  sayat sembilu
Disayat sembilu


Sapa sing bisa nambani
Ora liyo yo mung aku dewe
Ilang siji gantine sewu
Ngapain mikir raimu


(ES)

Kamis, 09 Juli 2015

Sebait syair ungkapan kegamangan. Yowisben Ngene wae


Sebuah syair dalam lagu yang mengungkapkan dilema dan kegamangan dalam menyusuri waktu di tiap langkah hidup yang penuh problematika. Siang hingga malam datang dan pergi silih berganti. Begitu juga permasalahan hidup slalu datang dan berlalu sepanjang manusia hidup. Namun semua harus dipahami bahwa Tuhan menghadirkan rembulan dan cahaya bintang dalam pekatnya malam, ketika bulan bintang pun beranjak pergi kemudian Tuhan memberikan Matahari untuk menyinari bumi. Hidup haruslah dilandasi dengan Percaya, rasa kepercayaan yang penuh terhadap Kuasa dan Sih-Nya, sehingga kita dapat menghadapi hidup ini dengan penuh rasa penerimaan dalam syukur. Yo Wis Ben Ngene Wae.
Matur nuwun Gusti..

Rabu, 08 Juli 2015

Semangat pagi semuaaaa.........

Salam Waras Jiwa dan Raga.

Setelah sekian lama nggak nengok blog ini, sekarang daku nongol kembali.. Hhehahahaha
Hari ini menginjak hari ke 22 di bulan ramadhan. Tak terasa sudah mau lebaran lagi,, cepett bgt yooo..!!
Yo wis ben lah, mungkin karena kesibukan yang padeet bingit sehinggga, waktu demi waktu kian berlalu, hari demi hari silih berganti, minggu demi minggu berganti bulan dan bulan demi bulan tlah berganti tahun.., pokok.e  bergulir begitu cepat. Hehehe

Sekalian wae saya ucapkan Selamat berpuasa, semoga kita dapat berpuasa dengan sebenar-benarnya berpuasa sehingga kita bisa memetik pelajaran yang esensial dari puasa dan berguna untuk menjadikan pribadi yang lebih baik. Amin.
Juga sekalian saja saya ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri , semoga kita benar-benar dapat meraih sebuah kemenangan atas 'diri' kita dan di hari yang fitrah ini kita bisa menjadi lebih bersih dan suci dari kotoran2 hati dan pikiran. Amin.

Sebagai oleh2 (hhahaha, emange piknik?? :P)
Berikut saya sajikan sebuah tulisan yang saya buat tahun 2013 yang lalu tepatnya pada tanggal 21 Desember 2013. Sebuah syair, sajak, untaian kata yang menyuarakan kepedulian terhadap hidup.
Monggo.....


BURUNG-BURUNG GALAU

Ternyata aku masih cukup beruntung
Kini.., dan di sini
Masih ku lihat pepohonan  rindang menghijau
Jati-jati kekar berdiri..
Mengayomi beton-beton yang penuh arti...

Emmm..., kulihat kanan kiri
Ternyata ku tak sendiri

Ku lihat dari jauh
Sekawanan burung kecil diatas dahan
Meloncat-loncat, berkicau bersorak girang
Bercanda.., gojek dengan kawan-kawannya...

Namun seketika senyap..
Sejenak menjadi diam...
Hingga sayup-sayup terdengar olehku
Begini mereka berbincang,  nguda rasa dengan kawannya...

Apakah suasana yang seperti ini bisa dirasakan oleh anak cucu kita??
Bahkan sampai buyut  kita...
Canggah..., wareng.., udheg-edheg...
Gantung siwur... ,  gropak senthe..., debog bosok...., galih asem...

---------------------------------------------------------------------------------------------
Begitu lah, dalam kegalauan burung itu bertanya..

Dan dirikupun...,
Terdiam sejenak...,
Mendengarnya ku terhenyak..
Hati ini gulana gundah..,

Ku menjadi malu dengan apa yang kudengar..
Bagaimana burung-burung pun khawatir..
Hingga sejauh itu mereka berfikir
Namun aku..?????
Dan apakah juga kau..???
Apakah juga berpikir??
Apakah juga khawatir??

Cukupkah dengan perpikir??
Cukupkah dengan khawatir??
                                           
Sungguh tidakkan..???
Maka.., lakukan sesuatu..
Sekarang juga........




Sukoco Ngene Wae (2013)


Then Must Koco





Senin, 14 April 2014

Pangestu

Pangestu..
Pangestu adalah ucapan yang sangat berarti bagi orang jawa. Sering kita dengar ‘nyuwun tambahing pangestu.., pangestunipun panjenengan....., dsb’. Ketika akan melakukan sesuatu kata pangestu menjadi sangatlah penting. Sebelum melakukan / berbuat sesuatu terlebih dahulu harus mendapatkan apa yang disebut dengan pangestu, bahkan dalam hal tertentu seseorang bisa mengurungkan niatnya untuk melakukan sesuatu apabila tidak berhasil mendapatkan pangestu.
Mendapatkan pangestu merupakan hal yang penting guna kelancaran dan kesuksesan atas sesuatu yang kita lakukan Dalam bahasa jawa pangestu dimaknai sebagai pangajab ingkang saestu (doa yang sungguh2), atau dimaknai sebagai doa restu. Sehingga mendapatkan pangestu berarti kita telah mendapatkan izin/restu/dukungan dan doa atas sesuatu yang akan kita niatkan/lakukan.
Pangestu yang utama adalah dari Tuhan, karena Dialah Sang Maha Segalanya. Selain dari Tuhan, sesorang juga perlu mendapatkan pangestu dari manusia, antara lain bisa dari orang-sekitar, orang yang lebih tua, orang yang dihormati, dan yang paling baku yaitu dari orang tua. Kedua orang tua menjadi sosok yang sangat pokok.  Pangestu dari orang tua  merupakan pintu pangestu dari Tuhan, artinya pangestu dari Tuhan tergantung dari orang tua. Bahkan dalam budaya jawa disebutkan bahwa orang tua itu adalah Gusti Allah katon’



...............................
semoga bermanfaat 


SNW (2014)

Selasa, 08 Oktober 2013

Tuhan..., Jangan bosan yaaa...?


 
Malam ini aku datang padaMu
Mungkin harusnya aku malu
Aku datang padamu tak setiap waktu
Tapi ku ingin slalu bersamaMu

Tuhan...,
Betapa sungguh Kau Maha Tahu
Kau tahu sesuatu yang tertulis di dalam pikiranku
Kau tahu sesuatu yang tersimpan di dalam lubuk hatiku
Apalagi yang terucap oleh lidahku
Mungkin bisa bohong, mungkin bisa menipu
Tapi Kau Tuhan Sang Maha Tahu

Kau tahu apa yang ku tahu
Kau tahu apa yang tak ku tahu
Sedangkan ku tahu hanya yang aku tahu

Mungkin ku tak harus banyak banyak berkata padaMu
Mungkin ku tak perlu banyak meminta padaMU
Karna ku yakin akan Kau
Engkaulah Tuhan Sang Maha Baik dan Maha Tahu




(Sukoco Ngene Wae, 2013)